KH. A. Wahab Hasbullah Sumber: http://2.bp.blogsp
u sebagian dari iman
Cintai tanah air wahai anak bangsa
وَلَا
تَكُنْ مِنَ الْحِرْمَانْ * اِنْهَضُوْا يَا اهْلَ الْوَطَنْ
Dan janganlah kalian menjadi orang yang
tertinggal
Bangkitlah wahai anak bangsa
|
Mars ini merupakan salah lagu yang dahulu kala membangkitkan semangat perjuangan pejuang kemerdekaan. Lagunya seperti ini:
Ya
lal Wathon Ya lal Wathon Ya lal Wathon
Hubbul Wathon Minal Iman
Wala Takun Minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
(2x)
Hubbul Wathon Minal Iman
Wala Takun Minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
(2x)
Indonesia
Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Wahai Tanah Airku
Cintaku Dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
(2x)
Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa Di Bawah Dulimu
Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa Di Bawah Dulimu
Download MP3 : Mars Syubbanul Wathon. MP3
Lagu tersebut merupakan
pemantik api semangat di dalam dada yang menyanyikan maupun yang mendengarkan. Perhatikan
! Siapa yang tidak tergugah tatkala menyanyikan lagu ini. Mars di atas dinyanyikan
dengan nada enerjik niscaya membangkitkan gelora perjuangan. Dikarenakan liriknya
yang memuat kecintaan tanah air sangat dapat menggugah hati yang tidur.
Mars yang membangkitkan semangat nasionalisme ini pun pernah dinyanyikan oleh penyanyi Puput Novel. “Syubbanul Wathon” masuk di dalam album religi “syair-syair” sholawat cinta tanah air yang ia luncurkan pada tahun 2014.
Syubbanul wathon
merupakan lagu yang sengaja didesain untuk menggugah semangat perjuangan.
Dahulu, mars ini dinyanyikan untuk membangkitkan semangat tentara Hizbullah pejuang
kemerdekaan. Sudahkah kalian tahu siapa pencipta lagu ini? Pencipta lagu ini adalah
salah seorang pahlawan nasional. Beliau bernama KH. Abdul Wahab Hasbullah. Mbah
wahab (demikian sapaan karib beliau) merupakan sosok religius yang mencintai
tanah airnya. Ia menghasbiskan waktunya untuk menyebarkan ilmu agama dan berjuang
memerdekakan Indonesia dari cengkeraman penjajah. Cendekiawan muslim kelahiran
Jombang, 31 Maret 1888 tercatat dalam sejarah pernah menjadi pemimpin tentara Hizbullah yang berjuang melawan
penjajah. Selain itu, beliau juga menjadi Rais Aam di dalam organisasi
keagamaan Nahdlatul Ulama yang menggantikan Hadratus Syaikh KH.Hasyim Asy’ari.
Berkat jasanya, Mbah Wahab yang telah wafat pada 29 Desember 1971 inipun mendapatkan gelar pahlawan nasional dari pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2014 silam. Keputusan ini dirasa tepat jika kita melihat beragam sumbangsih pikiran, waktu, tenaga, dan harta yang beliau berikan kepada bangsa Indonesia. Berkat peran serta beliau pula tercetuslah resolusi jihad yang menghasilkan pertempuran 10 November pada tahun 1945 yang sangat heroik guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari rongrongan penjajah.
Lagu “Syubbanul Wathon” bisa dianggap sebagai hadiah dari pesantren untuk Indonesia. Karena pencipta lagu ini adalah seorang pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang. Syair lagu ini berisi tentang rasa kecintaan terhadap tanah air. Hal ini menandakan bahwa Mbah Wahab sebagai cendekia muslim, tokoh pesantren yang sangat mencintai negeri ini. Beliau sebagai pimpinan pesantren tentunya memiliki kharisma yang tinggi, apalagi di mata para santri. Jadi, pada akhirnya penulis menyampaikan bahwa kalangan santri pesantren itu memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Karena sang kiai juga mencintai tanah airnya yang dibuktikan dengan mars syubbanul wathon.
فَاعْمَلْ
بِمَا الْمَوْلَى أَمَرْ * وَلَا تَكُنْ بَقَرْ زِمَار
Maka
amalkan apa pun perintah Tuhan
Dan
jangan jangan jadi sapi para peniup seruling
لَمْ
تَعْلَمُوْا مَنْ دَوَّرُوْا * لَمْ تَعْقِلُوْا مَا غَيَّرُوْا
Kamu tidak tahu siapa yang mengendalikan
Kamu juga tidak mengerti apa saja yang mereka
ubah
أَيْنَ
انْتِهَا مَا صَيَّرُوْا * كَيْفَ انْتِهَا مَا صَيَّرْوْا
Tak tahu dimana perjalanan mereka akan terhenti
(Juga) Tak jelas bagaimana semuanya ini akan
mereka akhiri
أَمْ
هُمُوْا فِيْهَ سَقَاكُمْ * إِلَى الْمَذَابِحْ ذَبْحَاكُمْ
Tak tahu, apakah mereka sedang menggiringmu
ke tempat jagal untuk menyembelihmu
أَمْ
إِعْتَاقْكُمْ عُقْبَاكُمُوْا * أَمْ يُدِيْمُوْا أَبَاكُمُوْا
Ataukah mereka membebaskan leher kalian
Atau malah melanggengkan beban kalian
يَا
اهْلَ الْعُقُوْلِ السَّالِمَةْ * وَاهْلَ الْقُلُوْبِ السَّالِمَةْ
Wahai yang memiliki akal waras
Wahai yang memiliki hati kokoh
كُوْنُوْا
بِهِمَّةْ عَالِيَةْ * وَلَا تَكُوْنُوْا سَائِمَةْ
Tetaplah kalian dengan spirit menggelora
Dan jangan menjadi laksana hewan piaraan
فَاعْمَلْ
بِمَا الْمَوْلَى أَمَرْ * وَلَا تَكُنْ بَقَرْ زِمَار
Maka
amalkan apa pun perintah Tuhan
Dan
jangan jangan jadi sapi para peniup seruling
لَمْ
تَعْلَمُوْا مَنْ دَوَّرُوْا * لَمْ تَعْقِلُوْا مَا غَيَّرُوْا
Kamu tidak tahu siapa yang mengendalikan
Kamu juga tidak mengerti apa saja yang mereka
ubah
أَيْنَ
انْتِهَا مَا صَيَّرُوْا * كَيْفَ انْتِهَا مَا صَيَّرْوْا
Tak tahu dimana perjalanan mereka akan terhenti
(Juga) Tak jelas bagaimana semuanya ini akan
mereka akhiri
أَمْ
هُمُوْا فِيْهَ سَقَاكُمْ * إِلَى الْمَذَابِحْ ذَبْحَاكُمْ
Tak tahu, apakah mereka sedang menggiringmu
ke tempat jagal untuk menyembelihmu
أَمْ
إِعْتَاقْكُمْ عُقْبَاكُمُوْا * أَمْ يُدِيْمُوْا أَبَاكُمُوْا
Ataukah mereka membebaskan leher kalian
Atau malah melanggengkan beban kalian
يَا
اهْلَ الْعُقُوْلِ السَّالِمَةْ * وَاهْلَ الْقُلُوْبِ السَّالِمَةْ
Wahai yang memiliki akal waras
Wahai yang memiliki hati kokoh
كُوْنُوْا
بِهِمَّةْ عَالِيَةْ * وَلَا تَكُوْنُوْا سَائِمَةْ
Tetaplah kalian dengan spirit menggelora
Dan jangan menjadi laksana hewan piaraan
فَاعْمَلْ
بِمَا الْمَوْلَى أَمَرْ * وَلَا تَكُنْ بَقَرْ زِمَار
Maka
amalkan apa pun perintah Tuhan
Dan
jangan jangan jadi sapi para peniup seruling
لَمْ
تَعْلَمُوْا مَنْ دَوَّرُوْا * لَمْ تَعْقِلُوْا مَا غَيَّرُوْا
Kamu tidak tahu siapa yang mengendalikan
Kamu juga tidak mengerti apa saja yang mereka
ubah
أَيْنَ
انْتِهَا مَا صَيَّرُوْا * كَيْفَ انْتِهَا مَا صَيَّرْوْا
Tak tahu dimana perjalanan mereka akan terhenti
(Juga) Tak jelas bagaimana semuanya ini akan
mereka akhiri
أَمْ
هُمُوْا فِيْهَ سَقَاكُمْ * إِلَى الْمَذَابِحْ ذَبْحَاكُمْ
Tak tahu, apakah mereka sedang menggiringmu
ke tempat jagal untuk menyembelihmu
أَمْ
إِعْتَاقْكُمْ عُقْبَاكُمُوْا * أَمْ يُدِيْمُوْا أَبَاكُمُوْا
Ataukah mereka membebaskan leher kalian
Atau malah melanggengkan beban kalian
يَا
اهْلَ الْعُقُوْلِ السَّالِمَةْ * وَاهْلَ الْقُلُوْبِ السَّالِمَةْ
Wahai yang memiliki akal waras
Wahai yang memiliki hati kokoh
كُوْنُوْا
بِهِمَّةْ عَالِيَةْ * وَلَا تَكُوْنُوْا سَائِمَةْ
Tetaplah kalian dengan spirit menggelora
Dan jangan menjadi laksana hewan piaraan
فَاعْمَلْ
بِمَا الْمَوْلَى أَمَرْ * وَلَا تَكُنْ بَقَرْ زِمَار
Maka
amalkan apa pun perintah Tuhan
Dan
jangan jangan jadi sapi para peniup seruling
لَمْ
تَعْلَمُوْا مَنْ دَوَّرُوْا * لَمْ تَعْقِلُوْا مَا غَيَّرُوْا
Kamu tidak tahu siapa yang mengendalikan
Kamu juga tidak mengerti apa saja yang mereka
ubah
أَيْنَ
انْتِهَا مَا صَيَّرُوْا * كَيْفَ انْتِهَا مَا صَيَّرْوْا
Tak tahu dimana perjalanan mereka akan terhenti
(Juga) Tak jelas bagaimana semuanya ini akan
mereka akhiri
أَمْ
هُمُوْا فِيْهَ سَقَاكُمْ * إِلَى الْمَذَابِحْ ذَبْحَاكُمْ
Tak tahu, apakah mereka sedang menggiringmu
ke tempat jagal untuk menyembelihmu
أَمْ
إِعْتَاقْكُمْ عُقْبَاكُمُوْا * أَمْ يُدِيْمُوْا أَبَاكُمُوْا
Ataukah mereka membebaskan leher kalian
Atau malah melanggengkan beban kalian
يَا
اهْلَ الْعُقُوْلِ السَّالِمَةْ * وَاهْلَ الْقُلُوْبِ السَّالِمَةْ
Wahai yang memiliki akal waras
Wahai yang memiliki hati kokoh
كُوْنُوْا
بِهِمَّةْ عَالِيَةْ * وَلَا تَكُوْنُوْا سَائِمَةْ
Tetaplah kalian dengan spirit menggelora
Dan jangan menjadi laksana hewan piaraan
unduh lagunya DI SINI.
ياَ لَلوَطَنْ ياَ لَلوَطَن ياَ لَلوَطَنْ
حُبُّ الوَطَنْ مِنَ الإِيمَانْ
وَ
Untuk menggelorakan semangat Syubbanul Wathon, KH.
Abdul Wahab Hasbullah menciptakan syair cinta tanah air atau mars Syubbanul
Wathon sebagai berikut.
يَا
اهْلَ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَن
Wahai
anak bangsa 3x
ْ حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ الْإِيْمَانْ
* حُبُّ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَنْ
Cinta
tanah air itu sebagian dari iman
Cintai tanah air wahai anak bangsa
وَلَا
تَكُنْ مِنَ الْحِرْمَانْ * اِنْهَضُوْا يَا اهْلَ الْوَطَنْ
Dan janganlah kalian menjadi orang yang
tertinggal
Bangkitlah wahai anak bangsa
إِنَّ
الْكَمَالَ بِالْعَمَلْ * وَلَيْسَ ذَلِكْ بِالْأَقْوَالْ
Sesungguhnya kesempurnaan (Cinta tanah air) itu
diringi perbuatan
tidak hanya sekadar ucapan
فَاعْمَلْ
تَنَلْ مَا فِيْ الْأَمَلْ * وَلَا تَكُنْ مَهْدَى الْقَوَالْ
Berbuatlah, akan kau dapatkan semua angan-angan
Dan jangan hanya bisa berucap belaka
دُنْيَاكُمُوْا
لَا لِلْمَقَرّ * وَإِنَّمَا هْيَ لِلْمَمَرّ
Duniamu hanyalalah tempat untuk lewat
Bukan tempat untuk menetap
فَاعْمَلْ
بِمَا الْمَوْلَى أَمَرْ * وَلَا تَكُنْ بَقَرْ زِمَار
Maka
amalkan apa pun perintah Tuhan
Dan
jangan jangan jadi sapi para peniup seruling
لَمْ
تَعْلَمُوْا مَنْ دَوَّرُوْا * لَمْ تَعْقِلُوْا مَا غَيَّرُوْا
Kamu tidak tahu siapa yang mengendalikan
Kamu juga tidak mengerti apa saja yang mereka
ubah
أَيْنَ
انْتِهَا مَا صَيَّرُوْا * كَيْفَ انْتِهَا مَا صَيَّرْوْا
Tak tahu dimana perjalanan mereka akan terhenti
(Juga) Tak jelas bagaimana semuanya ini akan
mereka akhiri
أَمْ
هُمُوْا فِيْهَ سَقَاكُمْ * إِلَى الْمَذَابِحْ ذَبْحَاكُمْ
Tak tahu, apakah mereka sedang menggiringmu
ke tempat jagal untuk menyembelihmu
أَمْ
إِعْتَاقْكُمْ عُقْبَاكُمُوْا * أَمْ يُدِيْمُوْا أَبَاكُمُوْا
Ataukah mereka membebaskan leher kalian
Atau malah melanggengkan beban kalian
يَا
اهْلَ الْعُقُوْلِ السَّالِمَةْ * وَاهْلَ الْقُلُوْبِ السَّالِمَةْ
Wahai yang memiliki akal waras
Wahai yang memiliki hati kokoh
كُوْنُوْا
بِهِمَّةْ عَالِيَةْ * وَلَا تَكُوْنُوْا سَائِمَةْ
Tetaplah kalian dengan spirit menggelora
Dan jangan menjadi laksana hewan piaraan
Selain syair di atas, ada juga versi lain yang ada musiknya atau mp3-nya. Silakan unduh lagunya DI SINI.
ياَ لَلوَطَنْ ياَ لَلوَطَن ياَ لَلوَطَنْ
حُبُّ الوَطَنْ مِنَ الإِيمَانْ
وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ
اِنْهَضوُا أَهْلَ الوَطَنْ'
اِندُونيسِياَ بِلاَدى
أَنْتَ عُنْواَن الفَخَاماَ
كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَ
طَامِحاً يَلْقَ حِماَما
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
(2 X)
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah dulimu
Untuk menggelorakan semangat Syubbanul Wathon, KH.
Abdul Wahab Hasbullah menciptakan syair cinta tanah air atau mars Syubbanul
Wathon sebagai berikut.
يَا
اهْلَ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَن
Wahai
anak bangsa 3x
ْ حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ الْإِيْمَانْ
* حُبُّ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَنْ
Cinta
tanah air itu sebagian dari iman
Cintai tanah air wahai anak bangsa
وَلَا
تَكُنْ مِنَ الْحِرْمَانْ * اِنْهَضُوْا يَا اهْلَ الْوَطَنْ
Dan janganlah kalian menjadi orang yang
tertinggal
Bangkitlah wahai anak bangsa
إِنَّ
الْكَمَالَ بِالْعَمَلْ * وَلَيْسَ ذَلِكْ بِالْأَقْوَالْ
Sesungguhnya kesempurnaan (Cinta tanah air) itu
diringi perbuatan
tidak hanya sekadar ucapan
فَاعْمَلْ
تَنَلْ مَا فِيْ الْأَمَلْ * وَلَا تَكُنْ مَهْدَى الْقَوَالْ
Berbuatlah, akan kau dapatkan semua angan-angan
Dan jangan hanya bisa berucap belaka
دُنْيَاكُمُوْا
لَا لِلْمَقَرّ * وَإِنَّمَا هْيَ لِلْمَمَرّ
Duniamu hanyalalah tempat untuk lewat
Bukan tempat untuk menetap
فَاعْمَلْ
بِمَا الْمَوْلَى أَمَرْ * وَلَا تَكُنْ بَقَرْ زِمَار
Maka
amalkan apa pun perintah Tuhan
Dan
jangan jangan jadi sapi para peniup seruling
لَمْ
تَعْلَمُوْا مَنْ دَوَّرُوْا * لَمْ تَعْقِلُوْا مَا غَيَّرُوْا
Kamu tidak tahu siapa yang mengendalikan
Kamu juga tidak mengerti apa saja yang mereka
ubah
أَيْنَ
انْتِهَا مَا صَيَّرُوْا * كَيْفَ انْتِهَا مَا صَيَّرْوْا
Tak tahu dimana perjalanan mereka akan terhenti
(Juga) Tak jelas bagaimana semuanya ini akan
mereka akhiri
أَمْ
هُمُوْا فِيْهَ سَقَاكُمْ * إِلَى الْمَذَابِحْ ذَبْحَاكُمْ
Tak tahu, apakah mereka sedang menggiringmu
ke tempat jagal untuk menyembelihmu
أَمْ
إِعْتَاقْكُمْ عُقْبَاكُمُوْا * أَمْ يُدِيْمُوْا أَبَاكُمُوْا
Ataukah mereka membebaskan leher kalian
Atau malah melanggengkan beban kalian
يَا
اهْلَ الْعُقُوْلِ السَّالِمَةْ * وَاهْلَ الْقُلُوْبِ السَّالِمَةْ
Wahai yang memiliki akal waras
Wahai yang memiliki hati kokoh
كُوْنُوْا
بِهِمَّةْ عَالِيَةْ * وَلَا تَكُوْنُوْا سَائِمَةْ
Tetaplah kalian dengan spirit menggelora
Dan jangan menjadi laksana hewan piaraan
Selain syair di atas, ada juga versi lain yang ada musiknya atau mp3-nya. Silakan unduh lagunya DI SINI.
ياَ لَلوَطَنْ ياَ لَلوَطَن ياَ لَلوَطَنْ
حُبُّ الوَطَنْ مِنَ الإِيمَانْ
وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ
اِنْهَضوُا أَهْلَ الوَطَنْ'
اِندُونيسِياَ بِلاَدى
أَنْتَ عُنْواَن الفَخَاماَ
كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَ
طَامِحاً يَلْقَ حِماَما
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
(2 X)
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah dulimu
Untuk menggelorakan semangat Syubbanul Wathon, KH.
Abdul Wahab Hasbullah menciptakan syair cinta tanah air atau mars Syubbanul
Wathon sebagai berikut.
يَا
اهْلَ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَن
Wahai
anak bangsa 3x
ْ حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ الْإِيْمَانْ
* حُبُّ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَنْ
Cinta
tanah air itu sebagian dari iman
Cintai tanah air wahai anak bangsa
وَلَا
تَكُنْ مِنَ الْحِرْمَانْ * اِنْهَضُوْا يَا اهْلَ الْوَطَنْ
Dan janganlah kalian menjadi orang yang
tertinggal
Bangkitlah wahai anak bangsa
إِنَّ
الْكَمَالَ بِالْعَمَلْ * وَلَيْسَ ذَلِكْ بِالْأَقْوَالْ
Sesungguhnya kesempurnaan (Cinta tanah air) itu
diringi perbuatan
tidak hanya sekadar ucapan
فَاعْمَلْ
تَنَلْ مَا فِيْ الْأَمَلْ * وَلَا تَكُنْ مَهْدَى الْقَوَالْ
Berbuatlah, akan kau dapatkan semua angan-angan
Dan jangan hanya bisa berucap belaka
دُنْيَاكُمُوْا
لَا لِلْمَقَرّ * وَإِنَّمَا هْيَ لِلْمَمَرّ
Duniamu hanyalalah tempat untuk lewat
Bukan tempat untuk menetap
فَاعْمَلْ
بِمَا الْمَوْلَى أَمَرْ * وَلَا تَكُنْ بَقَرْ زِمَار
Maka
amalkan apa pun perintah Tuhan
Dan
jangan jangan jadi sapi para peniup seruling
لَمْ
تَعْلَمُوْا مَنْ دَوَّرُوْا * لَمْ تَعْقِلُوْا مَا غَيَّرُوْا
Kamu tidak tahu siapa yang mengendalikan
Kamu juga tidak mengerti apa saja yang mereka
ubah
أَيْنَ
انْتِهَا مَا صَيَّرُوْا * كَيْفَ انْتِهَا مَا صَيَّرْوْا
Tak tahu dimana perjalanan mereka akan terhenti
(Juga) Tak jelas bagaimana semuanya ini akan
mereka akhiri
أَمْ
هُمُوْا فِيْهَ سَقَاكُمْ * إِلَى الْمَذَابِحْ ذَبْحَاكُمْ
Tak tahu, apakah mereka sedang menggiringmu
ke tempat jagal untuk menyembelihmu
أَمْ
إِعْتَاقْكُمْ عُقْبَاكُمُوْا * أَمْ يُدِيْمُوْا أَبَاكُمُوْا
Ataukah mereka membebaskan leher kalian
Atau malah melanggengkan beban kalian
يَا
اهْلَ الْعُقُوْلِ السَّالِمَةْ * وَاهْلَ الْقُلُوْبِ السَّالِمَةْ
Wahai yang memiliki akal waras
Wahai yang memiliki hati kokoh
كُوْنُوْا
بِهِمَّةْ عَالِيَةْ * وَلَا تَكُوْنُوْا سَائِمَةْ
Tetaplah kalian dengan spirit menggelora
Dan jangan menjadi laksana hewan piaraan
Selain syair di atas, ada juga versi lain yang ada musiknya atau mp3-nya. Silakan unduh lagunya DI SINI.
ياَ لَلوَطَنْ ياَ لَلوَطَن ياَ لَلوَطَنْ
حُبُّ الوَطَنْ مِنَ الإِيمَانْ
وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ
اِنْهَضوُا أَهْلَ الوَطَنْ'
اِندُونيسِياَ بِلاَدى
أَنْتَ عُنْواَن الفَخَاماَ
كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَ
طَامِحاً يَلْقَ حِماَما
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
(2 X)
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah dulimu
Untuk menggelorakan semangat Syubbanul Wathon, KH.
Abdul Wahab Hasbullah menciptakan syair cinta tanah air atau mars Syubbanul
Wathon sebagai berikut.
يَا
اهْلَ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَن
Wahai
anak bangsa 3x
ْ حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ الْإِيْمَانْ
* حُبُّ الْوَطَنْ يَا اهْلَ الْوَطَنْ
Cinta
tanah air itu sebagian dari iman
Cintai tanah air wahai anak bangsa
وَلَا
تَكُنْ مِنَ الْحِرْمَانْ * اِنْهَضُوْا يَا اهْلَ الْوَطَنْ
Dan janganlah kalian menjadi orang yang
tertinggal
Bangkitlah wahai anak bangsa
إِنَّ
الْكَمَالَ بِالْعَمَلْ * وَلَيْسَ ذَلِكْ بِالْأَقْوَالْ
Sesungguhnya kesempurnaan (Cinta tanah air) itu
diringi perbuatan
tidak hanya sekadar ucapan
فَاعْمَلْ
تَنَلْ مَا فِيْ الْأَمَلْ * وَلَا تَكُنْ مَهْدَى الْقَوَالْ
Berbuatlah, akan kau dapatkan semua angan-angan
Dan jangan hanya bisa berucap belaka
دُنْيَاكُمُوْا
لَا لِلْمَقَرّ * وَإِنَّمَا هْيَ لِلْمَمَرّ
Duniamu hanyalalah tempat untuk lewat
Bukan tempat untuk menetap
فَاعْمَلْ
بِمَا الْمَوْلَى أَمَرْ * وَلَا تَكُنْ بَقَرْ زِمَار
Maka
amalkan apa pun perintah Tuhan
Dan
jangan jangan jadi sapi para peniup seruling
لَمْ
تَعْلَمُوْا مَنْ دَوَّرُوْا * لَمْ تَعْقِلُوْا مَا غَيَّرُوْا
Kamu tidak tahu siapa yang mengendalikan
Kamu juga tidak mengerti apa saja yang mereka
ubah
أَيْنَ
انْتِهَا مَا صَيَّرُوْا * كَيْفَ انْتِهَا مَا صَيَّرْوْا
Tak tahu dimana perjalanan mereka akan terhenti
(Juga) Tak jelas bagaimana semuanya ini akan
mereka akhiri
أَمْ
هُمُوْا فِيْهَ سَقَاكُمْ * إِلَى الْمَذَابِحْ ذَبْحَاكُمْ
Tak tahu, apakah mereka sedang menggiringmu
ke tempat jagal untuk menyembelihmu
أَمْ
إِعْتَاقْكُمْ عُقْبَاكُمُوْا * أَمْ يُدِيْمُوْا أَبَاكُمُوْا
Ataukah mereka membebaskan leher kalian
Atau malah melanggengkan beban kalian
يَا
اهْلَ الْعُقُوْلِ السَّالِمَةْ * وَاهْلَ الْقُلُوْبِ السَّالِمَةْ
Wahai yang memiliki akal waras
Wahai yang memiliki hati kokoh
كُوْنُوْا
بِهِمَّةْ عَالِيَةْ * وَلَا تَكُوْنُوْا سَائِمَةْ
Tetaplah kalian dengan spirit menggelora
Dan jangan menjadi laksana hewan piaraan
Selain syair di atas, ada juga versi lain yang ada musiknya atau mp3-nya. Silakan unduh lagunya DI SINI.
ياَ لَلوَطَنْ ياَ لَلوَطَن ياَ لَلوَطَنْ
حُبُّ الوَطَنْ مِنَ الإِيمَانْ
وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ
اِنْهَضوُا أَهْلَ الوَطَنْ'
اِندُونيسِياَ بِلاَدى
أَنْتَ عُنْواَن الفَخَاماَ
كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَ
طَامِحاً يَلْقَ حِماَما
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
(2 X)
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah dulimu
EmoticonEmoticon